Recent post
Archive for Februari 2017
1.
Pertama-tama, pelajari dahulu
sistem partisi windows kamu sebelumnya. Secara umum, sebuah laptop/PC memiliki
2 partisi hardisk yang biasa orang sebut Drive C dan Drive D. Tahu
perbedaannya? Drive C biasanya merupakan partisi system dan Drive D merupakan
drive data. Yang harus kamu lakukan pertama kali sebelum install windows
10 adalah, pastikan data kamu Aman. Segeralah backup seluruh data
kamu mulai dari Desktop, My Documents, dll. Pindahkan ke Drive D.
2.
Jika semuanya sudah dilakukan, silahkan buat
bootable windows. Bootable windows disini berarti harus membuat
installer windows 10 ke dalam sebuah media. Media tersebut boleh
berupa Flashdisk maupun DVD. Bagaimana caranya? Pertama-tama, siapkan dahulu
drivenya. Untuk flashdisk usahakan 4GB keatas dan untuk burning usahakan ke DVD
(4.7GB) . Jangan ke CD !! Karena sizenya hanya 700MB. Disini saya
akan mempraktekkannya dengan menggunakan Flashdisk.
3.
Masukkan Flashdisk ke port PC/laptop lalu
jalankan software Rufus.
4.
Pilih drive flashdisk kamu lalu select juga file
ISO Windows 10 yang telah didownload.
5.
Pilih menu start dan tunggu hingga selesai. Jika
sudah, close rufusnya dan jangan dicabut flashdisknya.
6.
Silahkan restart PC kamu lalu jika sudah memulai
start, tekan hotkey untuk masuk ke dalam sistem BIOS. Hotkey tersebut bisa kamu
perhatikan di bagian pojok kanan bawah PC kamu. Apakah bios itu? Secara kasar
bisa disimpulkan bahwa BIOS itu sejenis pengaturan awal sebelum kamu melakukan
booting ke PC. Secara default, hotkey untuk memasuki BIOS ada
bermacam-macam mulai dari F2 , F4, F10, F8, F12 dan DEL tergantung
dari merk PC masing-masing. Usahakan agak cepetan nekannya agar proses ini
tidak terlewatkan. Jika terlambat, silahkan ulang restart kembali. Untuk proses
ini pastikan flashdisk kamu dalam keadaan tercolok.
7.
Selanjutnya, jika sudah berhasil memasuki BIOS
pasti kamu akan menjumpai tampilan yang berwarna biru-biru. Lalu, masuk ke tab
Boot dan cari boot options/boot order. Setting boot order kamu agar
pilihan Removeable Disk (jika tidak ada, cari saja nama merk
flashdisk kamu contoh : Kingston atau yang lain) kamu bisa berada paling atas.
Disusul oleh Harddisk/HardDrive (jika tidak ada cari yang ada
embel-embel HDD atau merk harddisk kamu contoh : Hitachi) dipilihan kedua.
8.
Jika sudah tersusun seperti itu, lakukan save
and exit dengan tombol F4 atau F10 (tergantung dari merk BIOSnya) silahkan baca
aturan key-nya disebelah pojok kanan bawah.
9.
Setelah proses save selesai, maka PC kamu akan
kembali restart. Namun, yang akan kamu jumpai setelah ini adalah logo installer
Windows 10.
10.
Sampai disini, pilih bahasa yang mau kamu
gunakan. Selebihnya biarkan saja. Lalu klik install now.
11.
Sekarang kamu akan dihadapkan dengan inputan
serial. JANGAN PANIK !! Kamu nggak perlu cari cari serial lagi. Cukup
di skip saja.
12.
Selanjutnya ada 2 pilihan instalasi. Pilih saja
costum. Dan, kamu akan menuju pengaturan partisi. Untuk sesi ini harap
diperhatikan baik-baik. Kamu akan menjumpai partisi-partisi apa saja yang akan
ada di PC kamu. Sekarang, select drive C kamu. JANGAN SAMPAI
SALAH atau data-data kamu yang di partisi D pun juga akan lenyap. Dalam
screenshot saya dibawah ini, kebetulan size drive C saya adalah 20GB. Maka,
itulah yang akan saya format. Pilih menu format lalu yes. Tunggu sebentar,
kemudian pastikan drive yang sedang terselect / dipilih adalah drive C
tadi. Lalu silahkan klik next untuk melanjutkan, jangan sampai salah.
13.
Proses instalasi sedang berlangsung. Proses ini
akan memakan waktu hingga sekitar 20-30 menit.
14.
Jika sudah, pc kamu akan otomatis melakukan
restart. PENTING!! Saat melakukan proses restart dan sudah muncul
logo merk PC/laptop kamu langsung cabut flashdisknya !! Atau proses
instalasi akan kembali diulang.
15.
Tunggu proses restart hingga lebih kurang 10
menit , jika sudah maka akan kembali otomatis restart kembali. Setelah itu ,
kamu akan kembali lagi dihadapkan dengan pilihan serial.
16.
Pilih saja do this later lalu akan diarahkan ke
menu settings. Pilih tombol Use Express Settings agar nggak ribet lagi hehe.
Tunggu sebentar hingga proses automatic settings selesai.
17.
Selanjutnya, ada lagi pertanyaan “Who owns this
PC?” Pilih saja I own it lalu next.
18.
Sekarang, kamu akan diminta login dengan
microsoft account. Cukup di skip aja, kalau mau login cukup dilakukan
nanti setelah semuanya selesai.
19.
Di bagian Create User Accounts, isikan nama kamu
dan juga password. Jika tidak mau berpassword, cukup kosongkan saja lalu next.
20.
Tunggu loading sebentar, lalu kamu akan
diarahkan ke dalam Windows.
21.
Selesai !
Sumber : https://www.bagas31.com/2015/07/cara-install-windows-10-dengan-mudah.html
Sumber : https://www.bagas31.com/2015/07/cara-install-windows-10-dengan-mudah.html
Pengertian Ekstensi
Apa itu Ekstensi dalam server VoIP ? merupakan label
dari extension, dapat berupa sebuah string berupa angka, huruf dan simbol yang
ada atau pola yang harus di evaluasi secara dinamik untuk mencocokan dengan
banyak kemungkinan nomor telepon. Setiap command line yang menjadi bagian dari
extension tertentu harus mempunyai label yang valid atau sama.
Konfigurasi Ekstensi
Data Account Umum
general-->> context umum,
context=default -->> name context user port=5060 -->> default port untuk SIP binaddr=0.0.0.0 -->> listen semua ip_addr yg request srvlookup=yes tos=0x18 videosupport=yes
context=default -->> name context user port=5060 -->> default port untuk SIP binaddr=0.0.0.0 -->> listen semua ip_addr yg request srvlookup=yes tos=0x18 videosupport=yes
Konfigurasi Data Account
User / Extensions ;softphone -->> nama atau nomor account [101]
(user/extension) type=friend -->> tipe account username=101 -->>
login account secret=101 -->> password account host=dynamic -->>
host yang menjadi IP PBX,dpt berubah nat=no -->> tanpa NAT
dtmfmode=rfc2833 -->> RTP Payload for DTMF Digits, Telephony Tones and
Telephony Signals allow=all -->> mode codec bisa semua jenis codec
callerid=”sip00” -->> id client context=voipkn -->> context jaringan user canreinvite=no -->> mekanisme canreinvite mailbox=101@voipkn -->> username@context
callerid=”sip00” -->> id client context=voipkn -->> context jaringan user canreinvite=no -->> mekanisme canreinvite mailbox=101@voipkn -->> username@context
Pengertian Dial Plan
Apa itu Dial Plan dalam server VoIP ? Dial Plan berguna
sebagai routing panggilan antar ekstensi, baik yang berada dalam satu IP-PBX
secara lokal maupun antar IP-PBX atau biasa disebut dial trunk. Dalam Asterisk
Dial Plan diprogram dalam satu file yang bernama extensions.conf. Intinya
setiap ekstensi dalam Asterisk merujuk pada user tertentu yang telah terdaftar
di Asterisk tersebut sehingga biasanya nomor ekstensi sama terhadap id user.
·
Edit file extensions.conf dengan mengetik perintah
nano
/etc/asterisk/extensions.conf
·
Pastikan bahwa seluruh perintah pada file ini sudah di matikan atau
dinonaktifkan. Ketikan perintah di bawah ini pada bagian paling akhir dari isi
file extensions.conf.
·
Dial antar ekstensi pada IP-PBX dengan voipkn seluruh dial plan di bawah
ini hanya berlaku bagi context.
„voipkn‟ exten
=>101,1,Dial(SIP/101,20)
·
Dial ext 101 dengan protokol SIP, lalu konfigurasi time out atau batas
waktu hanya 20 detik.
exten =>101,2,Hangup
· setelah konfigurasi timeout lakukan hangup terhadap exten.
102,1,Dial(SIP/102,20) exten =>102,2,Hangup